Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Terung Isi Ayam

Gambar
Ini nih makanan yang kemarin saya buat, lalu dapat protes dari anak-anak. Pasalnya mereka pada puasa dan saya dengan santainya masak-masak. Udah gitu saya bisa icip-icip lagi. Klo enakkan reflek teriak, “Wuiih... asyiik, enak.” (sambil kecap-kecap).  Maklum, pemula nih dalam hal memasak. jadi langsung alay sekali enak. Eh tapi rupanya anak –anak di ruang TV yang nggak jauh dari dapur pada kabur ke kamar tidur dan yang lagi tidur sampai mimpi makan segala. Hehehehe. Peace ya saudara-saudaraku tercinta. Sayang kalian beberapa udah minggat dari kosaan sebelum aku traktiran. Hihi Dan yang ini adalah salah satu resep yang  paling digemari orang-orang yang mencicipi masakan saya. Terung Isi Ayam Bahan: Terung Ungu 1 butir telur, putihnya saja

Aku Nggak Akan Rindu

“DIIIAAAAAAAM!” Elida berteriak, memecahkan suasana hening siang kala itu. Wajah gadis kelas 5 SD itu terilihat merengut. Matanya menatap tajam ke arah kakaknya yang sedang memasang kuda-kuda pertahanan. Siti, kakak kandung yang berjarak 8 tahun darinya itu tampak menahan tawa melihat wajah adiknya yang menggemaskan. “Aku serius,” ucap kak Siti sembari melirik ke arah belakang Elida. “Itu, disitu!” tunjuknya. Wajah Elida pias. Disitu, di belakangnya? Apa iya? Bulu kuduknya berdiri menghantarkan rindingan ke seluruh tubuh. “Ada...,” kak Siti memasang wajah takut, “Han... Han...,” kak Siti menahan diri sejenak. Elida tampak pucat. Hantu? “DIAAAAAM!!!!” Dia pun berlari menyerang kakaknya, mendorongnya ke belakang. Kak Siti menahan tawa sembari menahan dorongan adiknya. Tampak rambut berkepang dua Elida bergoyang-goyang di kepala. “Han, Han..” namun kak Siti tak peduli dan terus berkata "Han" berkali-kali.“Aaaaaaaaa!” Elida berontak.Kak Siti memasang wajah takutnya, na

Karya Fiksi Pertamaku

Sudah bosan baca tulisan saya? Kalau ditandai di catatan, itu- ituaja. Gayanya juga sama. Aduh, malas banget bacanya. Jangan khawatir teman-teman,sekarang saya hadirkan tulisan saya yang sudah langka ditemukan. Gaya menulis paling oke yang pernah ada. Kumpulan cerita fiksi pertama saya waktu saya SD. Tulisan ini saya tulis ulang tanpa ada revisi sama sekali. Asliplek dengan apa yang saya tulis di buku SIDU ukuran 38 halaman, buku tulispusaka saya.  Dulu saya suka paksa temansaya membaca buku itu. Dia bahkan seringkali bilang ke saya, “Kamu tuh ya Da,dulu suka banget suruh aku baca ceritamu itu. Aku nggak ngerti, nggak sukapadahal.” WEKEKEKE... Mohon jangan ketawa di depan saya ya membacanya.Inilah dia karya saya pertama kali. Terinspirasi dari kisah dongeng si kancildan buaya juga telenovela. Tereng... terereng... Si Kecil yang Hebat Chilli atau Cicilia Merano bisa dipanggil Silli adalahseorang anak keturunan Amerika Latin. Tubuhnya memang kecil. Silli mempunyaiayah dari bangsa

Parodi Selendang Merah

~Diadaptasi dari cerita Bawang Merah Bawang Putih dan Jaka Tarub~ Buka catatatan, ingat parodi ini. Parodi yang saya buat memenuhi pe-er di salah satu grup saya, PNBB XD. Saya selalu senang menghancurkan alur cerita orang, atau menggabungkan tokoh satu dan tokoh lainnya. xixixixixi.. Pagi ini, seperti biasa Bawang Putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang Putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang Putih tidak menyadari bahwa salah satu selendang baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya, selendang yang hanyut adalah selendang merah kesayangan Bawang Merah. Ketika menyadari hal itu, selendang bawang merah telah hanyut terlalu jauh. Bawang Putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada

Aku? Mahasiswi Semester Akhir

CUT TO: INT. KAMAR KOSAN Seorang mahasiswa serius di depan laptop. NARATOR Inilah sebuah kehidupan CUT TO: EXT. SEBUAH JALAN Beberapa mahasiswa berseliwiran. Terlihat gedung bertuliskan "Graha Sainta" NARATOR Sebuah masa yang penuh ujian  CUT TO: INT. GEDUNG GRAHA SAINTA Beberapa mahasiswa duduk lesu, jam menunjukkan pukul 12 siang MAHASISWA A (Menghembuskan napas) Gimana? Mau putus asa atau setia menunggu? MAHASISWA B (Menatap dengan tegas) Aku masih setia! NARATOR Ujian dalam Ketidakpastian